Selasa, 14 Desember 2010

Gempa Guncang NTT

Gempa Guncang NTT

Senin, 13 Desember 2010 - 20:47 wib
Muhammad Saifullah - Okezone
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Peristiwa gempa bumi melanda barat laut Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) malam ini.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (13/12/2010), mencatat gempa terjadi sekira pukul 20.30 WIB.

Pusat gempa berada di 19 kilometer Barat Laut Labuhan Bajo dengan koordinat 8.39 Lintang Selatan dan 119.74 Bujur Timur dengan kedalaman 156 kilometer di bawah permukaan laut.

BMKG menetapkan gempa ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami.(ful)

14 Ribu Pengungsi Mentawai Terancam Kelaparan

14 Ribu Pengungsi Mentawai Terancam Kelaparan

Selasa, 14 Desember 2010 - 10:25 wib
Rus Akbar - Okezone
azaxs.net
PADANG – Duka yang dirasakan korban gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, ternyata belum berakhir. Pasalnya, sebanyak 14 ribu pengungsi terancam kelaparan.

Hal ini diketahui saat pemerintah mengecek stok beras di gudang Sikakap. Hasilnya, strok beras hanya tinggal 1,3 ton. Jumlah tersebut hanya dapat bertahan untuk tiga hari saja bagi pengungsi di Kecamatan Pagai Selatan dan Pagai Utara.

“Kemarin kita kira masih ada 15 ton, ternyata laporan dari petugas gudang logistik salah. Setelah kita cek ke gudang beras ternyata tinggal 1,5 ton. Itu hanya bertahan untuk tiga hari,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Sikakap, Joskamatir, kepada pada okezone, Selasa (14/12/2010).

Hal itu sangat mengkhawatirkan bagi para pengungsi. Pihaknya juga belum mendapatkan laporan tentang akan masuknya bantuan ke Sikakap, baik berupa beras ataupun logisitik lainnya. “Biasanya kita mendapat laporan soal barang masuk ke Sikakap, tapi sampai hari ini belum ada,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet membenarkan jika stok beras sudah menipis di gudang. “Kita sudah minta Sekda untuk memberikan surat permintaan beras ke Provinsi. Karena persediaan beras di Padang masih ada 60 ton,” katanya.

Dia berharap, pekan depan beras tersebut sudah masuk ke daerah Sikakap, agar para pengungsi tsunami Mentawai tidak mengalami kelaparan. “Hari ini ada empat lembaga mengirim bantuan beras ke Sikakap. Bantuan itu kita talangi dulu sambil menunggu beras,” katanya.
(teb)

Teman Ditangkap Saat Demo SBY, Mahasiswa Ngamuk

Teman Ditangkap Saat Demo SBY, Mahasiswa Ngamuk

Selasa, 14 Desember 2010 - 12:10 wib
Nurul Arifin - Okezone
ilustrasi
SURABAYA – Puluhan mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) berkumpul dan mengamuk di lingkungan kampus. Hal ini merupakan buntut ditangkapnya tiga mahasiswa saat demo menolak kedatangan Presiden SBY pagi tadi.

Pantauan okezone di lapangan, Selasa (14/12/2010), aksi massa dari Aliansi Tolak Kedatangan SBY ini berlangsung di Kampus B Unair di Jalan Airlangga, Surabaya. Mereka nampak membakan sejumlah ban bekas hingga asap hitam mengepul di lingkungan kampus.

Selain itu, mereka juga merusak sejumlah fasilitas kampus, terutama beberapa baliho dan umbul-umbul milik kampus tersebut. Mereka juga memblokir jalan raya hingga mengakibatkan lalu lintas lumpuh.

Aksi ini merupakan wujud solidaritas mahasiswa. Dimana, tiga temannya yakni Rahmat Wahyudi, Harnowo, dan Farwanos saat ini masih ditahan polisi karena pagi tadi ditangkap polisi saat menggelar unjuk rasa mengecamm pemerintahan SBY. Hingga kini, dua mahasiswa tersebut belum dibebaskan.

Sementara itu, belum nampak aparat kepolisian di lokasi mengamuknya para mahasiswa. Akibatnya, para mahasiswa semakin leluasa melakukan aksi, membakar ban bekas, dan memblokir jalan. Warga yang melintas, memilih untuk kembali karena takut menjadi sasaran amarah.

Rekan Dibebaskan, Pendemo SBY Akhirnya Bubar

Rekan Dibebaskan, Pendemo SBY Akhirnya Bubar

Selasa, 14 Desember 2010 - 16:40 wib
Nurul Arifin - Okezone
Foto: Nurul Arifin (okezone)
SURABAYA - Puluhan pendemo yang menolak kedatangan SBY, akhirnya membubarkan diri. Hal itu menyusul dua rekannya yang ditangkap oleh aparat kepolisian dibebaskan.

Dua pendemo yang dibebaskan adalah Harnowo dan Fahreza. Sedangkan seorang lagi, ternyata tidak ikut ditangkap yakni Rahmad Wahyudi.

Dua pendemo ini diantar langsung oleh AKBP Tomsi Tohir, Wakapolrestabes Surabaya. Setelah dilakukan perundingan, akhirnya para pendemo membubarkan diri dan memasuki Kampus Universitas Airlangga (Unair) Kampus B di Jalan Airlangga.

Di hadapan mahasiswa, Wakapolres mengatakan upaya yang dilakukan oleh anggota Kepolisian sudah sesuai dengan prosedur. "Ada penindakan setiap aksi yang mengancam keamanan, terlebih saat demo rekan-rekan mahasiswa membakar ban," kata Tomsi, Selasa (14/12/2010).

Namun demikian, Kepolisian meminta maaf telah terjadi miss- komunikasi terhadap pelayanan masyarakat. "Secara pribadi kami minta maaf, kami berjanji akan membenahi pelayanan ini dengan baik," tambah mantan Kapolres Jombang ini.

Terkait adanya penembakan, Tomsi mengaku tidak tahu menahu. Hanya saja dia mengatakan, sudah meminta anggota yang melakukan penembakan itu untuk tinggal di tempat. Tomsi berjanji akan melakukan pengusutan atas kasus tersebut.

"Insya Allah akan ada pengusutan atas kasus penembakan ini sesuai denga prosedur yang ada," tegasnya.
Sementara itu, Fabianus Hendri, salah satu perserta aksi menuntut agar kasus penembakan ini diusut tuntas. Tindakan ini, kata aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), adalah upaya untuk mengerdilkan demokrasi. "Demokrasi seolah-olah dikebiri, mahasiswa selalu berhadapan dengan moncong senjata, tapi kami tidak takut," teriaknya.

Sebelumnya, demo penolakan kedatangan Presiden SBY ini berlangsung ricuh. Puluhan pendemo terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Bahkan untuk meredam aksi massa itu, polisi sempat mengeluarkan tembakan sebanyak lima kali.

10 personel densus 88 dan polisi tewas

10 Personel Densus 88 & Polisi Tewas

Selasa, 14 Desember 2010 - 13:24 wib
Ilustrasi (Foto: Koran SI)
JAKARTA - Kesuksesan Densus 88 membendung aksi teror di Tanah Air harus dibayar mahal. Sebanyak 10 anggota kepolisian meninggal dunia saat menjalankan tugas dalam kurun waktu 2010. Beberapa di antaranya adalah personel Densus 88.

“Selama setahun, anggota Densus dan polisi yang tewas sebanyak 10 orang,” ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan dalam jumpa pers di Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2010).

Sayangnya Iskandar tidak merinci berapa jumlah personel Densus 88 yang tewas saat bertugas. Begitu pula dengan jumlah polisi yang tewas dari satuan lain. "Yang jelas termasuk yang tewas di Sumatera Utara," ujarnya.

Sepanjang 2010, Densus 88 telah menangkap lebih dari 50 tersangka teroris serta menewaskan beberapa di antaranya. Mulai dari kelompok Aceh, Pamulang, Klaten, Medan, Solo, dan terakhir berhasil menangkap Abu Tholut di Kudus.

Meski telah melumpuhkan sebagian besar gembong teroris di Tanah Air, namun perburuan Densus 88 tak berhenti.

Bersama Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), Densus terus memburu kelompok teroris lain yang berada di bawah kendali Zulkarnaen serta Ridwan alias Iwan Cina. “Pimpinan perampok CIMB Medan,” ungkapnya.(brahmantyo/Trijaya/ful)